Morowali Resmikan Motif Tenun Baru “Ikzara Kona’engke” & “Ikzara Kuluri” di HUT ke-26

Sidiktipikor.com,Morowali — Pemerintah Kabupaten Morowali resmi meluncurkan kain tenun khas dengan motif terbaru Ikzara Kona’engke dan Ikzara Kuluri pada malam perayaan HUT Morowali ke-26 Tahun 2025. Kain tenun ini menjadi karya budaya monumental yang lahir dari perjalanan panjang riset, sejarah, serta kreativitas putra-putri daerah.

Gagasan awal karya tenun ini berasal dari Ibu-Ibu PKK dan kemudian dikembangkan oleh Hj. Darmayanti Iksan (Ketua TP PKK Morowali). Dengan dukungan Pemerintah Daerah, pembangunan Rumah Tenun di Desa Unsoni, Bungku Timur, menjadi tonggak penting terciptanya karya ini.

Karya ini dirumuskan melalui penelitian dan diskusi mendalam melibatkan para pencipta:

Hj. Darmayanti (Ibu Ketua TP PKK Morowali)

Nursia (tim ahli cagar budya dan salah satu pencetus batik tobungku )

Asmunandar (Arkeolog)

Ahmad Azhar (Pendamping Peneliti Jepang di Situs Morowali)

Sementara penentuan nama motif dilakukan oleh:

Hj. Suriani (Kabid Budaya)

Fahra Putri / Lala (ASN Pemda Morowali & Sepri Ibu Bupati)

Nama “Ikzara” merupakan singkatan dari Iksan, Azizah, dan Dara.

Nama “Kuluri” diambil dari spesies burung Nuri yang dahulu banyak dipelihara masyarakat Bungku sebelum menjadi langka. Penggunaan nama ini menjadi simbol kerinduan serta pengabadian flora–fauna lokal ke dalam karya seni.

Adapun “Kona’engke”, berarti indah, elok, cantik, dan gagah dalam bahasa Bungku, menggambarkan keindahan kain tenun sekaligus karakter alam Morowali yang kaya dan masyarakatnya yang terbuka.

Motif utama tenun ini terinspirasi dari Gerabah Topogaro (Situs Arkeologi Morowali) yang menampilkan pola gelombang dan tali sebagai simbol air, kehidupan, persatuan, dan ikatan abadi. Makna ini juga menggambarkan harmoni hubungan suami–istri: kuat, menyatu, dan saling menguatkan.

Karya ini memiliki nilai emosional tersendiri, sebab tenun Ikzara juga merupakan persembahan cinta dari Hj. Darmayanti Iksan kepada suami tercinta, Bupati Morowali Iksan Bahrudin Abdul Rauf, sebagai kado istimewa pada perayaan HUT Morowali ke-26.

Sebagai bentuk pengakuan resmi, motif tenun ini telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM, menegaskan bahwa karya seni Morowali memiliki nilai budaya yang kuat dan layak dipromosikan di tingkat nasional hingga internasional.

Kehadiran Ikzara Kona’engke dan Ikzara Kuluri diharapkan menjadi kebanggaan baru masyarakat Morowali serta membuka peluang ekonomi kreatif bagi para pengrajin lokal.

Dari Morowali, untuk Indonesia, melangkah menuju panggung dunia.

أحدث أقدم
Post ADS 1
Post ADS 1